Kemanakah Kancut Saya?

Ternyata, gue merasakan apa yang dirasakan oleh Raditya Dika.

Yaitu . . .


GUE BUTUH PASOKAN KANCUT

Sebenernya kejadian ini udah berlangsung beberapa minggu yang lalu. Gue merasakan ada sesuatu yang janggal ketika gue lagi ngubek-ngubek lemari pakaian. Tau-taunya jumlah kancut di lemari berkurang.

#@^%^&$^()^&*(&(_+(<><:":{})_+)!@!#!#$*^&()

Aarrrgghhhhhhhh!!!!


Ini jaman makin edan aja. Masa kancut gue bisa raib tanpa kabar. Sms dulu kek kalo mau pergi.


Gue bingung. Gue pusing. Badan gue panas. Idung gue mimisan. Badan gue menguning. Muncul tanduk dan ekor dari badan gue. *enggak mungkin juga sih!

Alhasil, yang akan gue lakukan adalah :

• beli kancut sebanyak-banyaknya. Minimal dua lusin deh. *bused!
  
• pake kancut yang seadanya dan masi useable. Entah itu udah longgar, sobek-sobek kayak abis ditembak pake machinegun, atau dengan terpaksa pake kancut adek gue yang cukup sempit banget. *uuhhh!
• mengadukan kasus ini ke komnas HAM dan perlindungan anak.
• menyewa detektif untuk menguak kasus ini.
• dan beberapa cara gila lainnya.

Tapi, yang jadi beban pikiran gue adalah :


Kenapa Bisa Ilang Kancut Gue? Siapa Yang Ambil? Modusnya apa?


dan


kenapa harus KANCUT GUE?



Kata temen gue. Jangan-jangan yang ngambil kancutnya adalah tetangga gue.
Tapi, masa sih tetangga gue? Masalahnya tetangga gue kebanyakan nenek-nenek. Serem abis kalo ternyata beneran ada nenek-nenek yang doyan ama kancut lelaki maha tampan seperti gue ini. *hoeek!


hmmmmm . . .


Yasudah lah, biarkan pertanyaan itu menjadi misteri.


Meskipun begitu, gue tetap mengutuk keras kepada para pelaku pencuri kancut dimanapun mereka berada.

*ps : bagi yang merasakan hal yang sama seperti gue. Jangan sungkan-sungkan, ceritakan saja pada gue.

Btw, berhubung si Marrone Fleur sedang sakit gejala tifus. Gue mendoakan supay dia cepet sembuh. hope we'll meet ASAP. hehe.


Sekian dari gue (dengan penuh amarah stadium 4)

CUPCUPWAUWAU