Yo! yo! yo!
Akhirnya Pemilu khusus Presiden sudah digelar. Banyak kemajuan dalam penyelenggaraan Pemilu kali ini dibandingkan Pileg (Pemilu Legislatif) kemarin. Khususnya dari segi kuantitas pemilih yang meningkat drastis karena adanya keputusan MK yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang tidak tercantum pada DPT untuk turut serta menjadi pemilih dengan cara hanya menunjukkan KTP dan KK (Kartu Keluarga).
Untuk hasilnya sendiri, saat ini KPU masih menghitungnya. Namun berdasarkan
Quick Count dari berbagai lembaga survey, mereka menyatakan bahwa :
- SBY menduduki peringkat pertama dengan persentase sekitar 60 %
- Megawati menduduki peringkat kedua dengan persentase sekitar 27 %
- Dan, JK menduduki peringkat ketiga dengan persentase sekitar 12 %
Hasil itu juga memunculkan berbagai macam pertanyaan pada tiap orang. Banyak yang kurang percaya dengan hasil
quick count dari tiap lembaga survey.
Maka pada kesempatan kali ini, izinkan gue Disna 'Boim' Harvens untuk meriew singkat mengenai hal-hal apa saja yang menyebabkan SBY bisa menang, Mega di Posisi 2, dan JK di nomor buncit. Serta gue juga ingin menjawab beberapa pertanyaan yang muncul di masyarakat.
Dan harap diingat bahwa review ini
CUMA PENDAPAT DARI GUE. Ini penglihatan dari kacamata gue, bukan kacamata penyanyi
dadadamdadadam, apalagi para pengamat politik yang
expert. Jika ada yang tidak suka, harap dimaklumi dan jangan dituntut.
1. Mengapa JK bisa mendapat posisi buncit ? Gue Masih ga percaya lho.Yap, di awal-awal gue liat hasil
quick count gue juga sempet ga percaya bahwa JK mendapat posisi buncit. Padahal jika dilihat dari segi kampanye yang dilakukan tim sukses JK, iklan-iklan JK sangatlah banyak dan kreatif. Baik itu iklan di media elektronik maupun cetak. Di media elektronik saja, lebih dari 3 iklan politik JK yang sering tayang di televisi dengan durasi yang cukup panjang. Selain itu, pada media cetak, Iklan politik JK termasuk kreatif. Salah satu contohnya ialah Baliho begambar labirin dan bertuliskan JK (jalan keluar). Unik. Bagus. Itulah
1st impression yang muncul dari gue ketika melihat baliho itu.
Secara logika, JK dapat meraup perolehan suara yang banyak dengan modal iklan itu. Apalagi d dengan beberapa
visi dan misinya, seperti program MAMPU yang ditujukkan bagi para pemilih dari golongan muda. Selain itu, beberapa orang yang memilih JK memberi pendapat bahwa JK itu anti-amerika dan juga JK-Win dianggap sebagai representasi bangsa Indonesia karena merupakan satu-satunya pasangan yang dari Jawa dan Non Jawa.
Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Modal iklan yang dimiliki JK tidak bisa memberikan efek yang maksimal. Menurut gue, saat ini iklan politik tidak dapat memberikan efek yang besar terhadap pilihan para pemilih karena pendidikan politik di Indonesia MASIH SANGAT MINIM. Adalah figur serta
background yang dapat memberikan pengaruh besar pada pilihan pemilih.
JK berasal dari keluarga pengusaha dan dia adalah mantan pengusaha. Ditambah lagi dengan
track record Golkar pada Masa Orba. Maka tidaklah heran perolehan suara JK berada di posisi terakhir. Menjadi suatu ketakutan tersendiri bagi para pemilih karena bisa-bisa kejadian Nepotisme yang terjadi di Masa Orba dapat terulang kembali di masa sekarang.
2. Kenapa Mega bisa melampaui JK ?Jika kita lihat selama kampanye, sepertinya kubu Mega-Pro tidak banyak melakukan berbagai macam iklan politik dibandingkan capres lain, apalagi JK. Tapi mengapa Mega dapat melampaui JK? Hal itu tidaklah lepas dari background yang dimiliki Mega, yaitu PDIP. Mengakarnya PDIP dalam masyarakat menjadi modal utama bagi Mega. Imej
wong cilik yang telah diusung PDIP dari Orba hingga sekarang membuat Mega dapat meraih suara lebih besar dibanding JK. Selain itu, faktor Soekarno juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri yang hanya dimiliki Mega dibanding kandidat lain.
Dari segi figur. Maaf saja, menurut gue Mega jauh tertinggal dibandingkan SBY dan JK. Jika kalian menonton debat capres, dapat terlihat bagaimana sosok asli Mega tanpa bantuan tim sukses. Ditanya apa, jawabnya apa. Pokoknya bertele-tele. Makanya banyak pemilih tidak mau memilih dia.
Wong ngasi argumen aja susah, gimana mimpin negara.
3. Lalu bagaimana dengan kemenangan SBY ?SBY termasuk kandidat yang
HAMPIR memiliki semuanya. Baik modal iklan politik maupun figur. Dalam iklan politik, dapat kita lihat bagaimana iklan SBY yang memakai
jingle sebuah produk mi instan dapat menghipnotis para pemilih. Selain itu figur yang dimilikinya ialah figur yang betul-betul bak seorang pemimpin. Dengan postur yang tinggi besar dan tegap, beliau terlihat gagah dan tampan. Ternyata kegagahan yang dimilikinya juga berpengaruh pada pemilih. Beberapa waktu yang lalu, gue pernah bertanya kepada sekumpulan ibu-ibu. Mereka cenderung milih SBY karena menurut mereka beliau tampan dan gagah.
*hmm!Strategi yang dipakai SBY juga terhitung efektif yaitu dengan cara menarik hati para pemilih dengan menggunakan perasaan mereka (iba). Kampanye negatif dan kampanye hitam yang diterima oleh SBY dari kedua capres yang lain seolah menjadi senjata ampuh dalam mengambil suara para pemilih. Dan beberapa keberhasilan yang terjadi selama masa pemerintahannya diduga menjadi modal untuk menarik pemilih.
Begitu pula dengan visi misi yang dimilikinya. Dengan mengusung pemerintahan yang bersih dari korupsi, membuat banyak masyarakat setuju untuk memberikan kesempatan kembali kepada SBY untuk menduduki kursi RI-1 meskipun diduga menganut sistem ekonomi
Neoliberal.
Demikian postingan tentang review Pilpres kali ini gue tulis. Ingat, ini hanyalah
berdasarkan pengamatan gue semata, seorang mahasiswa ilmu politik yang sedang coba-coba menulis tentang hal-hal berbau politik.
Jika ada yang tidak suka, jangan dituntut. Gue ga mau nasibnya kayak bu Prita. hehehe.
Tapi, gue mengharapkan sekali pendapat dari para pembaca.
Sekian dari gue.
* ps : Happy Birthday MF. Wish You All the Best! :)
CUPCUPWAUWAU